Jam Pelayanan konsultasi, dan permintaan data statistik pada setiap hari kerja (Senin-Jumat) 08.30 - 15.30 WITA. Laporkan segala kecurangan dan indikasi penipuan serta berita bohong yang mengatas namakan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tojo Una-Una melalui bps7209@bps.go.id atau melalui Instagram @bps_touna
Profil Kemiskinan di Sulawesi Tengah September 2014
Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah selama
periode 2010–2014 terus mengalami penurunan, masing-masing tahun 2010 sebanyak
474,99 ribu jiwa (18,07 persen), bulan Maret 2011 sebanyak 424,39 ribu jiwa (15,83
persen), bulan September 2011 sebanyak 433,66 ribu jiwa (16,04 persen), bulan Maret 2012 sebanyak 420,05
ribu jiwa (15,40 persen), bulan September 2012 sebanyak 410,98 ribu jiwa (14,94
persen), bulan Maret 2013 sebanyak 406,97 ribu jiwa (14,67 persen), bulan
September 2013 sebanyak 400,41 ribu jiwa (14,32 persen), bulan Maret 2014
sebanyak 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), dan bulan September 2014 sebanyak 387,06
ribu jiwa (13,61 persen).
Penurunan penduduk miskin di Sulawesi Tengah bulan Maret 2014-September
2014 sebanyak 5,59 ribu jiwa atau turun 0,32 persen point, dengan tingkat akselerasi
sebesar 1,42 persen. Selama periode Maret 2014–September 2014, penduduk miskin
di daerah perkotaan bertambah sekitar 4,57 ribu jiwa dan di daerah perdesaan berkurang
sekitar 10,16 ribu jiwa.
Garis Kemiskinan periode Maret 2014–September 2014 naik sebesar 5,15
persen, yaitu dari 311.993,-per kapita
per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp. 328.063,- per kapita per bulan pada September
2014.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) periode Maret 2014–September 2014, menunjukkan penurunan dari 2,18 menjadi 2,11.
Hal tersebut mengindikasikan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengarah semakin mengecil artinya rata-rata
pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang
lebih baik.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan dari 0,52 pada bulan
Maret 2014 menjadi 0,55 pada bulan September 2014. Hal tersebut menunjukkan
ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin
melebar.